Rabu, 21 Juli 2010

bElajaR biJak

“Seorang muslim yang berdoa, memohon kepada Allah, dia tidak memohon sesuatu yang dosa (dilarang) dan tidak dalam keadaan memutus silaturahim, maka Allah akan memberikan salah satu dari tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama, doa itu dikabulkan, kemungkinan berikutnya adalah doa yang dipanjatkan, disimpan oleh Allah untuk hari kiamat kelak. Kemungkinan yang terakhir adalah, Allah akan menjauhkan orang tersebut dari keburukan.”

(H.R Tirmidzi, Ahmad dan shahih al-Jami’)


“Kak, kasih wejangan dong...” suatu pagi seorang teman yang sudah kuanggap adik sendiri memintaku untuk menyesatkannya....hahahahaha...– kadang seorang teman dengan teman yang dianggap saudara atau sahabat itu cukup dibedakan dengan satu kata “ketulusan”..walaupun bukan berarti teman yang belum kuanggap saudara kemudian tidak setulusnya kujadikan teman, bukan berarti aku berpura-pura menjadi teman mereka...hanya saja..kadarnya berbeda. Dan cukup banyak teman yang kuanggap saudara...hehehehe...betapa beruntungnya dirikuuuu...^___^

Nah, si Adik (nama samaran..gegegege...) baru saja tersambar petir di siang bolong, ngakunya gitu.. (sakno tenan tho kowe Dek...tambah ireng dong saiki...). Seseorang yang dianggap cukup berprospek untuk dijadikan pemimpin ternyata pada akhirnya mengecewakannya dengan cara yang cukup ekstrim..tanpa undangan, tanpa utusan, tanpa bicara, tanpa berdosa... (huahahahaha...lama-lama nyanyi juga ni “Tenda Biru”nya Desy Ratnasari...sori..sori Dek..just kidding ^^V)

Begitulah...bagi yang pernah merasa dikecewakan oleh siapapun -tanpa menyempitkan bahwa orang itu harus calon pasangan- bisa saja teman, sahabat, orang tua, atau mungkin dikecewakan oleh iklan-iklan di tivi yang tidak seindah kenyataan (ceritanya korban iklan ni yeeee...) dengan cara yang bisa dibilang tidak layak..pasti akan terasa sakit hati, tidak terima, ga legowo, ra trimo. Apalagi jika kemudian orang tersebut tidak ada kata maaf bahkan merasa pun tidak. Trust me..I ever felt that before. Untuk beberapa saat adalah hal yang wajar ketika kita kemudian geram, berasa ingin menyampah pada orang tersebut (numpang buang sampah maksudnya), dan yang paling mengerikan ketika terbersit niat untuk membalas dendam, membuatnya merasakan apa yang kita rasakan...oh, nooooo...don’t try that at anywhere..

Jika kita merasakan hal tersebut, dimohon untuk segera bertobat..eh, salah...berobat. Obati hati kita. Ikhlaskanlah segala sesuatunya. Nyatakanlah bahwa segala sesuatu di jagat alam semesta raya ini bukan punya kita, ada yang berKuasa atas itu semua, ada yang berKuasa atas diri kita. Ikhlas dan sabar...hmmmm..simple word, tapi bagi yang bisa menguasai dua jurus tersebut, aku acungi 10 jempol (nanti pinjem jempolnya temen yang lain) dan aku nobatkan sebagai “Person of the day”. Kenapa cuma hari sih Me? Bukan of the year ato of the month gitu..pelit amat. Sebenarnya tadi malah mau dikasih titel “Person of the second”..looooh???!!

Yup, yang bisa menjamin hati kita tidak berubah-ubah siapa sih? Hasutan setan itu bisa menyusup kapan saja ketika kita lengah...Kita sudah bersusah payah mengikhlaskan, sabar, tapi tdak ada yang bisa menjamin keikhlasan itu tak lekang oleh waktu (nyanyi lageeeee...). “Aku sih ikhlas tapi liat aja nanti aku pasti dapet yang lebih cakep dari dia”, “Aku sabar kok tapi.....bla bla bla...”, “Ga papa deh ga jadi, dia toh ga sebagus yang kubayangkan...” Ikhlas dan sabar itu ga pake syarat Neeeeeeng... ga usah kebanyakan TAPI!

Eiiiitsss...jangan pesimis dulu. Kalau mau mendapatkan titel “Person of the year” atau sekalian “Person of the century” (iklan toko obat) bisa kok..kalau menurut aku ya...semua itu dimulai dengan NIAT. Lurusin dulu itu niat, pikirkan baik-baik kenapa sesuatu yang mengecewakan itu harus kita ikhlaskan, kenapa kita harus bersabar. Temukan alasan yang paling baik, transformasikan dalam niat yang benar, dan wujudkan dalam keikhlasan dan kesabaran yang berproses. Ikhlas dan sabar itu ada prosesnya. Bukan bermaksud meremehkan, tapi kurang percaya jika ada yang hari ini merasa benar-benar kecewa, sakit hati dan kemudian esok harinya dia menyatakan bahwa dia sudah setulus-tulusnya merelakan. Mungkin ada yang bisa, tapi aku sendiri mengakui masih belajar hal tersebut.

Dek, kalau pun hal itu sudah terjadi, Allah pasti punya rencana lebih baik, berbaik sangkalah pada Dia. “Ya Allah, kenapa gak ada firasat apa-apa yang datang padaku??”, “Kenapa jawaban akan doa & harapku padaMu, Engkau jawab begitu dasyatnya padaku??” ...Lha yang minta siapa??? Hahahahaha...peace Dek..^^V

Justru kamu harus bersyukur, dengan cara Allah yang ekstrim tersebut, kamu seolah-olah langsung diyakinkan pada saat itu juga bahwa he’s just not that into you, karena saat seorang memang ditakdirkan untukmu, dia akan datang tanpa diundang (heleh...heleh...ngepek ini).

Ilmu sabar, ikhlas, dan syukur....wesssssss....ketiga senjata sakti mandraguna, yang hanya bisa didapat dengan pertapaan tujuh hari tujuh malam..gegegege...ga denk..ketiga ilmu itu ga usah dipelajari jauh-jauh dengan bertapa di gunung manapun...cukup berguru pada hati. Apakah Meha sudah menguasai?? Ada yang percaya Meha sudah menguasai?? Yakin, percaya? Lha wong aku aja ga yakin...hahahahaha...yang penting belajar dalam setiap peristiwa, berproses dalam setiap kejadian..innamal a’malu bin niyat. Mungkin suatu saat tulisan ini justru menjadi pengingat bagi diri sendiri..^^

Terakhir, ingin berbagi suatu cuplikan dari buku yang menarik –yang bahkan baru seperlimanya kubaca- “The Noticer” karya Andy Andrews. Buku ini menceritakan seorang tua bernama Jones, sang ahli perspektif, yang mengajarkan kepada orang-orang yang ia temui tentang bagaimana menyikapi suatu masalah dan tantangan dengan perspektif, cara pandang yang lebih luas.

Cekidot! (ikut-ikutan pake bekicot2an nih Dek)

...”Kebanyakan orang sama sepertimu, muak dengan diri mereka sendiri atas siapa diri mereka dan apa yang mereka makan dan apa yang mereka kendarai. Kebanyakan dari kita tidak pernah berhenti untuk berpikir benar-benar ada jutaan orang di dunia ini yang bahkan tidak mendapatkan berkah serta kesempatan yang kita punya, sama sekali tidak punya makanan untuk dimakan, dan tidak punya harapan untuk pernah punya mobil.”

“Memang benar situasi tempat kau berada penuh dengan kesulitan. Tapi situasi itu juga ditimbuni banyak sekali keuntungan.”

....”Inilah, untukmu, Anak Muda, hukum jagat raya-satu dari banyak hukum, tentu saja- tapi satu yang terutama bisa diterapkan kedalam kehidupanmu saat ini. Ingat, apapun yang kau fokuskan akan meningkat.”

Penasaran apa maksudnya kalimat yang terakhir itu? Baca sendiri bukunya...hohohohoho...kalo pinjem seharinya Rp10 ribu..criiiing!!!


sAya biNgung...beNar2 biNgunG

Kenapa akhir2 ini ga bisa memposting tulisan di blog ya...mesti muncul notification: META is not allowed..
Saya MEGA bukan META...!!! huhuhuhuhuhu....kenapaaaaaaaaaa???!!!
Apa gara-gara dibikin dulu di Word trus di copas kesini makanya error..??
Somebody help meeeeeeeee.....!!!!!

Minggu, 11 Juli 2010

oSLo..ice cream yUmMy..

Akhirnya setelah hampir sebulan lebih otak ini mampet, mati rasa, namun alhamdulillah ga sampe membatu apalagi memfosil...hari sabtu kemarin mulai terjadi sedikit percikan sinyal dalam neuron2 otak. Pemicunya sederhana..jalan-jalan..

Emang kalo mau cari inspirasi itu musti banyak2in main, banyak2in kabur, banyak2in nekat..hohohohoho...

Dan terjadilah...hari sabtu pagi, tumben2an jam 7 pagi dah mandi (jangan tanya emang biasanya Meha mandi jam berapa...gyahahahaha...), pas itu niat masih setengah2 buat pergi ke Salatiga, nemenin masku njemput mbak n ponakan. Tapi pokoknya yang penting mandi dulu, masalah jadi ato nggaknya ikut pikir nanti...

Selesai mandi...huaaaaaahhh...huadeeeeeem!! tapi seger...”Sido melu ra Meh?

mmmm...eeeng...nek ora piye? pirang jam si mas?” (sok2an tanya padahal akhir2nya ya ngintil juga..hehehehe...)

Begitulah..akhir2 ini entah kenapa selalu berpikir ulang kalo mau keluar dari rumah, padahal ngakunya seneng jalan2..mungkin gara2 sudah terlalu lama membatu...jadi, kebiasaan ini harus dimusnahkan dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya!!

Atu eluuuuuuu maaaaaaaaas.....ojo ditinggaaalll!!!!

Wusssssssss.....secepat kilat setrika baju, nyiapin ini itu, ganti baju.. (secepat kilatnya Meha = secepat larinya kura-kura..hihihihi..yang penting kuranya lari bukan jalan...)

Yup, akhirnya...on the way juga ke Salatiga, ga lupa kamera Nikon peninggalan Bapak masuk ke tas ransel..(emang bakat narsis itu salah satu cirinya adalah ga bisa jauh dari kamera..)

Menempuh rute Jogja-Magelang-Kopeng-Salatiga..kejebak dengan sedikit kemacetan di Magelang, tapi kemudian terbayarkan dengan segar dan dinginnya udara Kopeng...ga mau rugi jadi di sini ambil nafas sebanyak2nya..hohohohoho...serasa udara itu mencharge kembali otak dan menyingkirkan sedikit demi sedikit kejenuhan, kekosongan, dan ketidakjelasan. Dibuktikan dengan mesam mesem sendiri di mobil..hehehehe...untung sama masku nggak dianter ke rumah sakit jiwa terdekat melihat adiknya mulai memperlihatkan indikasi ketidaknormalan.

Hmmmm...sayangnya disini kamera masih dianggurin..”Ngko kan mulihe lewat Solo, dolan2 sik” kata masku

Huaaaaaaaaasikkk!! Tenang Nikon..dirimu ga bakalan dianggurin nanti!!

Setelah menempuh 2,5 jam perjalanan..alhamdulillah sampe juga di rumah mertuanya mbak Wulan. Pas mobil mau masuk langsung disambut anak kecil (apa tuyul ya...hwhahahaha..) lagi lari2an..untung ga ketabrak mobil..eee..ternyata si Almas, dan ga berselang lama terdengar teriakan nyaring cemprengnya Salwa...hwaaaaaaah...baru sadar betapa tenangnya rumah 3 hari terakhir ini, lha wong tim sorak horenya lg pindah konser ke Salatiga..hohohohoho...

Puas mengistirahatkan mata, perut, dan pantat (lohh??!!) sekitar 3 jam di pondok mertua indah-nya mbak Wulan..saatnya kita melanjutkan perjalanan...SOLO...here we cooooooome...=D

Yak! Acara pertama dan utama di Solo adalah.....makan!! (hoalah...emang urusan perut itu krusial terutama untuk sang sopir). Kita mencoba peruntungan lidah di bakmi Gadjah Mada (beda lho ma bakmi GM yg ada di jakarta...sueerrr ga ada hubungannya )...yang –katanya- maknyusss...dan ternyata setelah tersaji di depan mata yang ada adalah makleeeeerrrrr!!! Alias mblenger ngliatnya lha wong buanyak gitu porsinya..oh, nooooo..

Setelah dijilat (nggilani), dikunyah, dan dirasakan...ternyata saudara-saudara...enak kok, tp berhubung lg ga tergila-gila dengan olahan mie dan keadaan perut yg lg kurang oke...jadi ya just it...ENAK..bukan...WOW!!!EDYAAAN...ENAK PUOOOOLLLLL..MAKNYUSSSS....hehehehehe..

Tapi skor ENAK kmdn berubah sedikit mjd ENAK GILA karena kita jadi gila foto...lokasi si bakmi Gadjah Mada ini dekat dengan jembatan yang mengalir sungai di bawahnya (lupa sungai apa tapi Meha yakin itu bukan sungai di surga...hehehehe...)..dan terjadilah sesi foto2 di jembatan..si Nikon beraksiiiiiiiiii...!! (sayangnya si Nikon ini adalah barang peninggalan yang sdh dalam keadaan tidak fit alias ga ada blitz-nya. Cuma klo siang doang bisa dipake...kadang pengen nyobain moto malem2 trus disenterin, tapi daripada malah jadi tontonan warga, itu mbaknya fotografer apa tukang ronda, jadi ya sudah...si Nikon shift kerjanya cuma siang hari, ga ada uang lembur..hiksss...). Tugas yang tidak bisa di-handle oleh sang Nikon diambil alih oleh kamera hape SonEr di malam hari..

Ini ni pose si manis jembatan solo...hohohohoho...


Puas menclok di jembatan, akhirnya kita beralih ke ATM bank terdekat..(enaknya jd pengikut ya gini, uang transportasi dan akomodasi lainnya ditanggung yang ngajakin...horeeeeyyyy...).Eeeee...disana masi ceprat cepret juga..di depan bank..di depan bapak satpam lagi...bisa dibayangkan muka bapaknya, curiga kita2 ini para perampok professional yang sedang menjalankan misi mata-mata..kabooooooooeeeeeeeerrr....

Jadi begini, rumus foto2 bagi yang narsis tp kadang sok2 jaim itu musti dipaksa satu kali dijepret dulu..habis itu...mmmmhh..no one can stop them!!! Buktinya, ampe setiap sudut ga jelas di kota Solo di kamera-in mulu...di depan jam kota, depan pancuran , depan pasar, di becak, depan masjid gede...Buset daaaaaaaaahh...

Puas jeprat jepret, ga krasa dah hampir jam9 malam..gilingan!! dan ternyata acara masi dilanjutkan hunting kado buat si kecil Salwa yang lg ulang tahun (wah, klo ini tantenya mau ga mau ikt ngluarin kocek juga..hehehehe...)

Ga jauh dari kraton Solo, ada toko boneka n mainan...and guest what???? Murah2 booooooo’....boneka gede yang mantep n nyaman bgt buat dipeluk-peluk, dicubit-cubit, dipukul-pukul, dan ditendang-tendang klo lg bete itu cuma seharga 50-80ribuan...which is klo di jogja bisa seratusan kata masku (loh, kok malah masku yg tahu harga menghargai boneka ya...saya jd curiga..hihihihihi...). Setelah puas memporak porandakan toko dan men

gerjai Salwa yang gampang banget ditipu ma tante n omnya...kita dah muka bantal bgt..ngantuk n capek..tapi masih ada satu kesalahan yang tertinggal...kita parkir di depan “restaurant & ice cream”..gitu judulnya...ice cream????!! Ooooooh...kesalahan terindah malam itu...xiiixixixixixi....

Disela-sela capek ternyata godaan pada sesuatu yang dingin dan seger2 masi kuat. Tapi ada satu yang mengganjal di pikiran kita waktu itu...”wedew, kok rumah mknnya mayan bagus, pake AC, yang parkir mobil2 bagus lagi” (beginilah klo manusia itu pikirannya: mobil bagus=kaya=rumah makan=mahal...hahahahaha...jadi klo punya mobil bagus ga boleh makan di tempat murah lho yaaaaa....hoalah..pemikiran yang begitu sempit malam itu). Jadi, kita sepakat mempraktekkan jurus “ora nduwe isin” malem itu..rencananya adalah: salah dua dari kita masuk dl ke restoran itu, pura2 nanya klo es krim boleh dbungkus bawa pulang ato ga, klo boleh

trus minta menunya, klo ternyata mahal minta bungkus satu aja, klo ternyata murah panggil yang lain rame2...hwahahahahhahahaha....ndesoooooo tapi seru tenan..(honestly, jurus itu ide Meha..bukan karna ga punya duit..alhamdulillah klo mau beli es krim seratusan ribu juga bisa-walopun habis itu puasa sebulan penuh...hihihihihi-tapi karna sensasi melakukan sesuatu yg diluar biasanya itu memang menakjubkan, lagian sayang ga sih, makan es krim seharga ratusan ribu?? Mending buat bli yg lain..hohohohoho..pelit modeON).

Jadilah malam itu meha dan cew-nya masku didaulat untuk menjalankan misi pendahulu...memata-matai harga yang tertera di menu..gegegege...(sampe sekarang masih geli klo inget gerak-gerik kita). Dan misi pun dimulai...

“Mas, klo es krim bisa dibungkus bawa pulang ga?” (es krim dibungkus??? Whaaatss??mgkn gitu pikir masnya...masa bodo’...hwahahaahaha...)

“Bisa” jawab masnya dan langsung ngasi menunya ke kita...

Setelah buka menu, mata kita berdua buru-buru tertuju pada daftar harga di sebelahnya. Sayang kita ga punya plan B buat jaga2 klo ternyata di menu ga ada daftar harganya. Tapi, plan B ato plan C ato plan Z sekalipun itu sangat tidak dibutuhkan saudara-saudara...lha wong range harga es krim tersebut adalah: 4RIBU-9RIBUAN...hwahahahhahahahaha....asliiiii!!pengen ngakak saat itu juga....!!

Hoalah maaaaaaaaaassssss....ngomong dong dr tadi..(loh, kok malah masnya yg disalahin)

Akhirnya, cew-masku keluar buat manggil yg lain (sebenernya lebih seru klo cara manggilnya adalah ala tarzan alias teriak dari dalam “Woooiiii!!! Harganya murah!! Masuk semuaaaaaa!!” tapi berhubung kita adalah makhluk

yang –ternyata- masih punya urat malu..jadi diurungkan niat itu), sementara Meha pura2 milih menu sambil ngomong ma masnya, “Eh, mas...ga jadi bungkus denk..kita makan sini aja”.

Fiiiiiiiiuuuuuuuuuuuhhh...kesampean deh makan es krim yummy, enak, seger, dan pastinya murah...diselingi nyanyiin happy birthday buat Salwa...(maap ya Wa, tante ma om cempreng suaranya...awas aja klo malu punya tante n om kaya kita...hohohohoho...)

Kakak beradik di atas emang cuma kompak klo makan ma nonton bioskop...gegegege...

Puaaaaaaaaaassssssss sudah perjalanan malem itu, puas main, puas foto2, puas makan, puas malu, dan akhirnya puas2in deh tuh capeeeeeeeeeeeekkkk!!!

FYI, gara2 capek jadi terlewat sudah pertandingan merebut posisi ke3 World Cup Jerman vs Uruguay..ndak papalah..masih ada finalnya juga...nantikan ulasan Meha ttg World Cup 2010 di tulisan selanjutnya (sooooook bgt daaah...tahu klo bola itu bulat bukan bundar aja barusan..hwahahahahaaha...)

FIN