Rabu, 06 Oktober 2010

adEk nuMpanG ngEbloG

Akhirnya terjadi juga pembahasan “cukup” serius dengan ibuk. Terlihat jelas bahwa kami saling menahan agar tidak ada air mata yang keluar. Ya Rabb, saat adek sendiri belum yakin dengan semua yang dijalani sekarang, tiba-tiba harus meyakinkan seseorang yang sedikit banyak mempengaruhi beberapa keputusan dalam kehidupan adek.
Maaf buk, kalau kemudian adek harus mengeluarkan alasan itu sebagai pembelaan atas keadaan adek sekarang. Bukan bermaksud menyalahkan...siapa adek sehingga berani-beraninya menyalahkan kehendak-Nya..hanya saja...yaaaah...itu sudah terucap..dan maaf itu sepertinya telah membuat Ibuk bersikeras menahan air mata tadi. Bukan maksud adek begitu Buk...biarlah semua ini adek jalani dengan keyakinan bahwa ini juga bagian dari kehendakNya. Ada rasa sesak bercampur lega, semoga ibuk tidak melihat air mata adek yang tidak mampu ditahan lagi di akhir perbincangan tadi. Yang terbaik selalu adek doakan untuk ibuk tercinta, semoga demikian pula untuk adek. Tidak ada kata terlalu cepat atau terlambat ketika Dia berkehendak. Manusialah yang seringkali berprasangka.
Buk...tidak ada kata lain yang bisa adek ucap selain maaf..maaf atas segala keputusan-keputusan adek yang membuat ibuk berderai air mata di sujud-sujud tahajudmu.
Ya Rabb, kuatkan kami. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang terbaik. Engkaulah sebaik-baik pembimbing bagi kami. Amiin..