Kamis, 06 Mei 2010

Ketika Aku Mulai Tergoyahkan

Perasaan ini benar-benar bercampur-aduk..mixing antara rasa manis, asin, sedikit kecut..(ini ngomongin perasaan ato merk permen –yang tidak bisa disebutkan merknya, karna bisa dikira iklan- yang pasti depannya huruf N, terdiri dari 4 huruf dan merupakan kata ulang…gyahahhahahaha!!). Ehmmm…ehmmm…serius meh!! Oke..mungkin tulisan kali ini agak sedikit mellow, sedikit membosankan, tidak seperti tulisan-tulisan yang meha bikin biasanya, ngaco, konyol, suka ketawa sendiri…hwaahahahhahaha…(tuh kan…).

Inspiring by myself feeling. Perasaan bingung, goyah, bercampur sedikit ketakutan (atau sadar tidak sadar mungkin porsi ketakutan jauh lebih banyak dari porsi yang lain). Ketakutan kehilangan, ketakutan tidak berdaya. Perasaan ketakutan yang dulu meha rasakan ketika orang yang dicintai tiada. Tapi meha tahu, rasa takut kehilangan Bapak tidak bisa semena-mena disandingkan dengan rasa takut yang sekarang meha rasakan..tapi tetap saja…itu bernama KETAKUTAN AKAN KEHILANGAN.

Kehilangan apresiasi, kehilangan materi, kehilangan tempat aktualisasi, kehilangan rasa percaya diri, dan yang paling parah bila sampai meha kehilangan..mimpi..Bayang-bayang yang terlalu duniawi itu selalu saja melintas setiap kali diri ini mengazamkan untuk segera hengkang dari tempat yang notabene menjadi rujukan orang-orang daerah yang ingin sukses, Jakarta.

Terlalu duniawi?? Yups!! Materi, apresiasi (atau mungkin yang meha maksud adalah pandangan orang lain terhadap diri), aktualisasi, dan mimpi (berhubung mimpi ini berwujud sesuatu yang bau-baunya duniawi juga). Meha sadar, semua itu suatu saat akan hilang, lebur, musnah seiring dunia ini yang tidak abadi..tapi tetap saja kenapa dangkalnya pikiran manusia selalu saja mengedepankan dunia dibandingkan kampung halaman sendiri, akhirat….

Oke..dengan menyadari (atau lebih tepatnya mengakui) pangkal kegelisahan dan ketakutan itu, so what should I do?

Ketika aku mulai tergoyahkan…maka aku perlu dikuatkan. Ketika orang-orang di sekitar tidak cukup untuk mengukuhkan niat, maka kekuatan terbesar justru harus didapat dari 2 hal: diri sendiri dan yang lebih dekat..jauh lebih dekat dari diri sendiri, bahkan lebih dekat dari urat leher..Sang Pemilik Nyawa.

Satu persatu harus mulai diurai, dicari penyebab, dan diberikan jawabannya..

Materi…beeeeeuuhhhhh…kata ini..walaupun cuma terdiri dari 6 huruf..sungguh dahsyat efeknya bagi manusia..masih inget Gayus??..bener2 jayus emang ni orang. Tidak perlulah meha ikut-ikutan bahas nih orang di tulisan ini, tar ikut-ikutan jayus…

See…intinya kata yang terdiri dari 6 huruf ini ikut berkontribusi dalam pemikiran meha untuk kembali ke Jogja. Pernah meha tulis dalam status FB: tanggal paling menakutkan dimana ujian paling berat datang adalah tanggal 15 dan 26 dalam tiap bulannya. Pasti sudah mengerti kan? Tanggal 15 reimbursement OPE (simpelnya ini adalah semacam uang transport, makan, dll) mengucur, dan tanggal 26 adalah tanggal paling sakti..tanggal gajian..dimana ketika masa-masa penjagalan usai, di tanggal inilah para pekerja kemudian hilang ingatan, lupa bagaimana beratnya hari-hari lembur nan kejam telah memporak-porandakan siklus tidur mereka (ini khususon auditor di musim year end semacem meha ya..kalau pekerja lain ya wallahu’alam..hehehe..).
Jederrr…nah looo…resign..enggak..resign..enggak…

“Sesungguhnya setiap umat mendapatkan fitnah dan fitnah umat ini adalah harta.”
(HR. at-Timidzi dalam sunannya kitab Az-Zuhd)

“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah harta; pasti ia menginginkan yang ketiga, sedangkan perut anak Adam tidaklah dipenuhi kecuali dengan tanah, dan Allah memberi taubat-Nya kepada yang bertaubat.”
(HR. al-Bukhari no.6436, Muslim no.1049)

Uhuk!! Daleeeeeeeem…

Yah, begitulah…kapanpun, dimanapun, ujian satu ini pasti akan ada masanya dan meha harus bisa melalui..i’m gonna through this..

Toh rejeki itu wujudnya ga melulu duit, tapi bisa saja emas…laaaaaah..???!! just kidding..
Meha berusaha berpikiran positif, bahwa mungkin saja begitu menginjakkan kaki pertama di jogja, meha akan bertemu sang pangeran tampan berkuda putih (sopir andong maksudnya Me??)..huahahahaha..tetep yeeee….

Heh! Seriously, Allah sudah menjamin rejeki masing-masing umatNya. Al-Qur’an saja menyebutkan kata rezeki dengan kata turunannya sebanyak 123 kali dan kata harta (al-Maal) dengan kata turunannya sebanyak 86 kali (ini meha intip dari sebuah web, jangan percaya kalo meha sendiri yang ngitungin satu-satu di Al-Qur’an).

Jadi, untuk yang satu ini, meha bersikeras, KALAU REJEKI..GA AKAN KEMANA!!!

“Minimal mengetahui harta adalah fitnah yang Allah ujikan kepada makhluk-Nya agar mereka dapat bersyukur dan tegak pada mereka hujjah dan penjelasan yang terang. Semua itu agar orang hidup dengan harta atas ilmu dan dapat bersabar bila tidak memiliki harta ini.”

Yes! I agree with you, Pak Ustadz….

Sippoooooo…teruntai sudah satu masalah…

Masalah berikutnya akan coba meha untai (atau mungkin lebih dikusutkan) di bagian selanjutnya…

1 komentar:

  1. komentar serius:
    berdasarkan lirik lagu" maju terus pantang mundur.." (eits ati2 nabrak..!!) ckckkc
    Mantabkanlah niatan mu mba yu..(gegege... wes kyk neng jowo ae iki..)

    one question, (gaya tenan re') emg'e ada y pangeran naik kuda putih di yogya??setau ku tuh adanya supir andong (huahahha..)

    ati2 dgn khayalan tingkat tinggi..(hahaha) kyk pangeran kuda putih itu..!! ( loh iki pangeran opo kuda..)geggege

    BalasHapus